Kesehatan dan keselamatan kerja(K3)
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek. Tujuan
K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang
lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Kesehatan dan keselamatan kerja cukup penting bagi moral, legalitas,
dan finansial. Semua organisasi memiliki kewajiban untuk memastikan
bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada dalam kondisi
aman sepanjang waktu.
Praktek K3 (keselamatan kesehatan kerja) meliputi pencegahan, pemberian
sanksi, dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk
pekerja dan menyediakan perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri, ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
Bahaya di tempat kerja
Bahaya fisik dan mekanik
Bahaya fisik adalah sumber utama dari kecelakaan di banyak industri. Bahaya tersebut mungkin tidak bisa dihindari dalam banyak industri seperti konstruksi dan pertambangan, namun seiring berjalannya waktu, manusia mengembangkan metode dan prosedur keamanan untuk mengatur risiko tersebut. Buruh anak menghadapi masalah yang lebih spesifik dibandingkan pekerja dewasa.Jatuh adalah kecelakaan kerja dan penyebab kematian di tempat kerja yang paling utama, terutama di konstruksi, ekstraksi, transportasi, dan perawatan bangunan.
Permesinan adalah komponen utama di berbagai industri seperti manufaktur, pertambangan, konstruksi, dan pertanian,dan bisa membahayakan pekerja. Banyak permesinan yang melibatkan
pemindahan komponen dengan kecepatan tinggi, memiliki ujung yang tajam,
permukaan yang panas, dan bahaya lainnya yang berpotensi meremukkan, membakar, memotong, menusuk, dan memberikan benturan dan melukai pekerja jika tidak digunakan dengan aman.
Tempat kerja yang sempit yang memiliki ventilasi dan pintu masuk/keluar terbatas, seperti tank militer, saluran air, dan sebagainya juga membahayakan. Kebisingan juga memberikan bahaya tersendiri yang mampu mengakibatkan hilangnya pendengaran.Temperatur ekstrim panas mampu memberikan stress panas, kelelahan, kram, ruam, mengabutkan kacamata keselamatan, dehidrasi, menyebabkan tangan berkeringat, pusing, dan lainnya yang dapat membahayakan keselamatan kerja.Pada temperatur ekstrim dingin, risiko yang dihadapi adalah hipotermia, frostbite, dan sebagainya. Kejutan listrik memberikan risiko bahaya seperti tersengat listrik, luka bakar, dan jatuh dari fasilitas instalasi listrik.
Bahaya kimiawi dan biologis
Bahaya biologis
Bahaya kimiawi
- Asam
- Basa
- Logam berat
- Pelarut
- Petroleum
- Asbestos
- Silika
- Partikulat
- Asap
- Bahan kimia reaktif
- Api, bahan yang mudah terbakar
- Ledakan
Masalah psikologis dan sosial
- Stres akibat jam kerja terlalu tinggi atau tidak sesuai waktunya
- Kekerasan di dalam organisasi
- Penindasan
- Pelecehan seksual
- Keberadaan bahan candu yang tidak menyenangkan dalam lingkungan kerja, seperti rokok dan alkohol
K3 berdasarkan industri
K3 yang spesifik dapat bervariasi pada sector dan industri tertentu. Pekerja kontruksi akan membutuhkan pencegahan bahaya jatuh, sedangkan nelayan menghadapi risik tenggelam. Biro Statistik Buruh Amerika Serikat menyebutkan bahwa perikanan, penerbangan, industri kayu, pertanian, pertambangan, pengerjaan logam, dan transportasi adalah sektor industri yang paling berbahaya.
Konstruksi
Konstruksi adalah salah satu pekerjaan yang paling berbahaya di
dunia, menghasilkan tingkat kematian yang paling banyak di antara sektor
lainnya.Risiko jatuh adalah penyebab kecelakaan tertinggi.Penggunaan peralatan keselamatan yang memadai seperti guardrail dan helm, serta pelaksaan prosedur pengamanan seperti pemeriksaan tangga non-permanen dan scaffolding mampu mengurangi risiko kecelakaan.Tahun 2010, National Health Interview Survey
mengidentifikasi faktor organisasi kerja dan psikososial dan paparan
kimiawi/fisik pekerjaan yang mampu meningkatkan beberapa risiko dalam
K3. Di antara semua pekerja kontruksi di Amerika Serikat, 44% tidak
memiliki standar pengaturan kerja, sementara pekerja di sektor lainnya
hanya 19%. Selain itu 55% pekerja konstruksi memiliki pengalaman
ketidak-amanan dalam bekerja, dibandingkan 32% pekerja di sektor
lainnya. 24% pekerja konstruksi terpapar asap yang bukan pekerjaannya,
dibandingkan 10% pekerja di sektor lainnya.
Pertanian
Pekerja pertanian memiliki risiko luka, penyakit paru-paru akibat
paparan asap mesin, kebisingan, sakit kulit, dan kanker akibat bahan
kimia seperti pestisida. Pada pertanian industri, kecelakaan melibatkan penggunaan alat dan mesin pertanian. Kecelakaan yang paling umum adalah traktor yang terguling.Pestisida dan bahan kimia lainnya yang digunakan dalam pertanian juga
berbahaya bagi kesehatan pekerja, mampu mengakibatkan gangguan kesehatan
organ seks dan kelainan kelahiran bayi.
Jumlah jam kerja para pekerja di bidang pertanian di Amerika Serikat
memperlihatkan bahwa 37% pekerja memiliki jam kerja 48 jam seminggu, dan
24% bekerja lebih dari 60 jam seminggu. Dipercaya tingginya jam kerja
tersebut mengakibatkan tingginya risiko kecelakaan. Dari semua pekerja,
85% bekerja di luar ruangan lebih sering dibandingkan sektor lainnya
yang hanya 25%.
Sektor jasa
Sejumlah pekerjaan di sektor jasa
terkait dengan industri manufaktur dan industri primer lainnya, namun
tidak terpapar risiko yang sama. Masalah kesehatan utama dari pekerjaan
di sektor jasa adalah obesitas dan stres psikologis serta kelebihan jam kerja.
Pertambangan dan perminyakan
Pekerja di sektor perminyakan dan pertambangan memiliki risiko
terpapar bahan kimia dan asap yang membahayakan kesehatan. Risiko kulit
terpapar bahan kimia berbahaya, menghirup asap, hingga risiko lain
seperti homesick karena lokasi kerja yang jauh dari rumah, bahkan hingga ke area lepas pantai.
0 komentar:
Posting Komentar