Permainan Algorithm for Life Kids (GORLIDS) karya tiga
mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (FILKOM UB) kembali
mendapat penghargaan setelah sebelumnya dinyatakan lolos pendanaan DIKTI 2019
pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Kali ini GORLIDS dianugerahi predikat
best paper dalam ajang Young Scientiest International Seminar and Expo (YSIS)
2019 yang diselenggarakan UB pada Senin – Selasa (24-25/6/2019). Ketiga
mahasiswa penggagas GORLIDS adalah Azifatul Istna Hanifah (Sistem
Informasi/2016), Diva Fardiana Risa (Teknik Informatika/2016) dan Muhammad
Syarifuddin (Pendidikan Teknologi Informasi/2017).
Algorithm for Life Kids (GORLIDS) adalah metode pembelajaran
melalui permainan untuk anak usia 4 – 6 tahun yang berfungsi memunculkan sifat
berpikir Computational Thinking (CT). Kemampuan berpikir CT ini adalah
kemampuan memikirkan problem solving atau pemecahan suatu masalah secara
terstruktur, kritis dan logis. Kemampuan berpikir seperti itu sangat diperlukan
untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia.
Dengan menerapkan GORLIDS secara konsisten dalam pembelajaran anak maka
anak-anak akan bertumbuh dengan cara berpikir CT secara alamiah dalam
kehidupannya sehari-hari.
Untuk mendapatkan penghargaan best paper di YSIS 2019 tim
GORLIDS harus bersaing dengan lebih dari 70 pemakalah lainnya perwakilan
berbagai universitas dari dalam dan luar negeri. Seminar YSIS 2019 tersebut
juga dihadiri pula oleh sekitar 867 peserta yang merupakan mahasiswa UB dan
mahasiswa dari perwakilan berbagai perguruan tinggi. Adapun selain mahasiswa UB
yang terlibat dalam kegiatan tersebut antara lain berasal dari Universitas
Negeri Malang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Negeri Yogjakarta,
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan dari Universitas Sebelas Maret
Surakarta serta beberapa tamu undangan dari luar negeri seperti dari Malaysia,
Sudan , Palestina dan Tajikstan.
“Jadi tahapannya peserta mengirim paper bahasa Inggris
kemudian diseleksi dan ditetapkan ada sekitar 74 paper yang lolos ke tahap
presentasi. Sesi presentasi itu dinilai oleh para juri dan berlangsung selama
dua hari tanggal 24 - 25 Juni 2019 di Widyaloka UB,” jelas Syaifuddin mewakili
timnya.
Syaifuddin beserta timnya mengaku senang bahwa karyanya bisa
mendapat tanggapan positif dalam ajang YSIS. Harapannya metode pembelajaran
GORLIDS yang dikembangkannya beserta tim dapat diadopsi masyarakat dan memberi
manfaat lebih luas bagi perkembangan pembelajaran di Indonesia di kemudian hari
0 komentar:
Posting Komentar